A. Peranan
Sumber Daya Alam
Terbatasnya tingkat
produksi di Negara yang pendapatannya rendah disebabkan oleh terbatasnya
sumber-sumber alam yang tersedia, baik dalam arti kuantitas maupun kualitas.
Peranan relative dari sumber alam dalam perkembangan ekonomi cenderung turun
bila perekonomian semakin berkembang. Dengan naiknya pendapatan, maka hasrat
berkonsumsi marjinal pada sumber-sumber alam tampak berkurang. Cepatnya
pertumbuhan penduduk di Negara-negara Dunia Ketiga(Negara berkembang) telah
menyusutkan persediaan air, tanah, dan bahan bakar kayu di daerah pedesaan dan
memperparah berbagai macam persoalan di daerah perkotaan seperti minimnya
fasilitas sanitasi dan terbatasnya persediaan air bersih. Lonjakan jumlah penduduk
di pelbagai kawasan termiskin di dunia telah mengakibatkan semakin parahnya
degradasi lingkungan hidup atau pengikisan sumber-sumber daya alam yang
jumlahnya sudah sangat terbatas sehingga mengakibatkan penduduk di
kawasan-kawasan tersebut harus menghadapi berbagai kesullitan yang begitu berat
sekedar untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya. Tingkat produktivitas
sumber-sumber daya yang masih tersisa harus diselamatkan atau dilestarikan agar
dapat mendukung aneka kebutuhan penduduk dunia. Apabila kenaikan GNP dan
produksi pangan lebih rendah dari pertambahan penduduk maka dengan sendirinya
tingkat produksi per kapita dan kemampuan suatu Negara dalam berswasembada
pangan akan merosot.
B.
Sifat-Sifat dan Macam Sumber
Daya Alam
Sumberdaya alam merupakan salah satu masukan penting (inputs) untuk diolah dalam berbagai kegiatan ekonomi guna menghasilkan barang dan jasa (outputs untuk memenuhi kebutuhan manusia). Mengenai banyak atau tidaknya nilai sumberdaya alam, tergantung pada waktu dan tempat, tingkat teknik dan penemuan- penemuan baru, sikap manusia terhadap sumberdaya tersebut, dan perubahan- perubahan dalam selera, baik di dalam negeri mapun di luar negeri.
Adapun
macam sumberdaya alam dapat digolongkan sebagai berikut:
1.
Sumberdaya alam yang tidak dapat
habis (inxhaustible natural resources). Ini mencakup udara, energi matahari,
dan air hujan.
2.
Sumberdaya alam yang dapat
diganti atau diperbaharui dan dipelihara (renewable resources). Ini meliputi
air yang ada di tempat seperti danau, sungai, dan sebaginya, kualitas tanah,
hutan, margasatwa, dan ikan.
3.
Sumberdaya alam yang tidak
dapat diganti (irreplaceable atau stock natural resources). Ini mencakup
sumberdaya mineral seperti logam, minyak bumi dan batubara.
Sebagian
besar teori pertumbuhan ekonomi memusatkan perhatian pada hubungan antara
produksi atau output dengan faktor produksi kapital dan tenaga kerja. Akan
tetapi akhir- akhir ini mulai terasa perlunya melihat peranan sumberdaya alam
dalam hubungannya dengan pertumbuhan ekonomi. Sumberdaya alam merupakan salah
satu masukan yang penting dalam kegiatan produksi apa saja, baik di sektor
industri (perpabrikan), di sektor pertanian maupun sektor jasa. Semua kegiatan
dalam ketiga sektor itu memberikan hasil berupa barang dan jasa untuk memenuhi kebutuhan
manusia. Dengan kata lain sumberdaya alam harus digali guna memenuhi kebutuhan
manusia. Di sisi lain kegiatan produksi yang semakin meningkat disamping
menghasilkan alat pemuas kebutuhan juga menghasilkan adanya pencemaran
lingkungan (polusi). Pencemaran lingkungan ini mempunyai dampak negatif
terhadap kesehatan manusia sehingga akan menekan kesejahteraan hidup manusia.
Dengan semakin memburuknya kualitas tanah, udara dan air akibat polusi maka
semakin berat untuk mencapai tujuan pembangunan suatu bangsa untuk hidup lebih
baik secara materiil dan hidup lebih lama di dunia ini.
C.
Ruang Lingkup Sumber Daya Alam
Pengertian
sumberdaya alam meliputi semua sumberdaya dan sistem yang bermanfaat bagi
manusia dalam hubungannya dengan teknologi, ekonomi dan keadaan sosial
tertentu. Adanya sumberdaya alam dapat dilihat dalam arti stok ataupun
persediaan yang ada pada suatu saat (reserves) atau aliran (flow) dari barang-
barang sumberdaya alam atau jasa yang dihasilkan oleh stok sumberdaya alam
tersebut. Stok atau reserves menunjukkan apa yang diketahui tersedia bagi
penggunaan sepanjang waktu, sedangkan aliran barang dan jasa menunjukkan barang
dan jasa sedang dimanfaatkan. Matahari, angin, gelombang laut, tanah pertanian,
hutan, perikanan, udara dan air permukaan merupakan sumberdaya yang dapat
diperbaharui (renewable resources), sedangkan bijih mineral, minyak fosil
merupakan sumberdaya yang tak dapat diperbaharui (exhaustible resources).
Dapat
diperbaharuinya suatu sumberdaya alam sering tergantung pada cara pengelolaan
yang tidak merusak, seperti terhadap tanah pertanian, perikanan, pembuangan
sampah, karena beberapa perubahan, terdapat sumberdaya alam yang tidak dapat
dikembalikan lagi (irreversible). Tersedianya sumberdaya alam tergantung pada
tersedianya teknologi, tingkat biaya dan kendala- kendala sosial.
D. Pengertian Persediaan (Reserve) Sumber Daya Alam)
Pengertian
mengenai sumberdaya ini sangat penting dalam kaitannya dengan sumberdaya alam
yang tak dapat diperbarui, dan memang jenis sumberdaya inilah yang sering
dikhawatirkan akan segera habis atau punah. Sumber daya yang belum diketemukan
dibedakan antara sumberdaya yang secara hipotesis atau spekulatif diketahui
dan sumberdaya yang sama sekali belum
kita mengerti apakah ia itu ada atau tidak apalagi berapa banyak tersedianya
sumberdaya tersebut.
Dari
segi ekonomi, sumberdaya alam yang tak dapat diperbarui itu dibedakan menjadi
sumberdaya yang tidak ekonomis
(subekonomis) artinya mempunyai potensi untuk digunakan apabila
diperlukan dan sumberdaya ekonomis, yaitu sumberdaya yang sudah memiliki nilai
ekonomis dan sudah dikenal penggunaannya. Dari segi geologis sudah diketahui
macam dan banyaknya serta dari segi ekonomis sudah dapat digunakan, maka
sumberdaya inilah yang kita nyatakan sebagai persediaan sumberdaya alam
(reserves). Reserves ini meningkat bila ada eksplorasi yang berhasil, dan
berkurang bila mengalami kerusakan dan diambil oleh manusia.
E. Isu Pokok Sumber Daya Alam
1.
Pertanyaan mengenai berapa lama
dan dalam keadaan apa kehidupan manusia dapat berlangsung terus di bumi ini
dengan persediaan tertentu dari sumberdaya yang melekat di suatu tempat (insitu
resources), yang dapat diperbarui tetapi dapat rusak, serta terbatasnya sistem
lingkungan.
2.
Adanya
pengalaman sejarah mengenai pergeseran dari sumberdaya yang dapat diperbarui ke
sumberdaya yang tidak dapat diperbarui.
3.
Kebijakan
penggunaan sumberdaya alam pada masa lampau dimana banyak tindakan yang tidak
bijaksana, berpandangan dekat, eksploitasi yang terlalu rakus terhadap
sumberdaya alam.
4.
Pertanyaan mengenai
pemahaman kita mengenai peranan dan pentingnya sumberdaya alam dan lingkungan
sebagai faktor- faktor penting bagi pertumbuhan ekonomi di masa lampau.
5.
Kita semakin
tergantung pada sumberdaya alam yang rendah kualitasnya. Terlebih lagi untuk
mengolah sumberdaya alam ini dibutuhkan lebih banyak energi dan biaya.
6.
Semakin
memburuknya keadaan lingkungan.
7.
Peranan yang
diberikan kepada mekanisme pasar dalam menentukan bagaimana sumberdaya alam itu
dikelola sepanjang waktu.
Dalam
usaha memajukan suatu perekonomian dalam kaitannya dengan sumberdaya alam yang
tetap jumlahnya dapat disajikan altenatif- alternatif berikut:
a.
Sumberdaya
dihabiskan secara cepat dalam suatu periode dengan pertumbuhan yang cepat dan
standar hidup yang tinggi diikuti dengan kehancuran suatu sistem kehidupan
secara cepat pula.
b.
Sumberdaya
alam dimanfaatkan perlahan- lahan, sehingga tingkat pendapatan dan standar
hidup rendah, tetapi untuk jangka waktu yang lama.
c.
Sumberdaya
dimanfaatkan secara cepat guna menciptakan kemampuan untuk menghasilkan
sumberdaya yang dapat diperbaharui untuk menggantikan sumberdaya yang habis
pakai, sehingga produksi atau perekonomian dapat teus berlangsung.
d.
Sumberdaya
alam dihemat penggnaannya (conserved) dan dimanfaatkan sedikit demi sedikit,
tetapi akan menjadi usang bila terdapat penemuan teknologi baru.
e.
Perubahan
teknologi serta substitusi sumberdaya yang dapat diperbarui bagi yang tidak
dapat diperbarui akan dapat memelihara kelangsungan pertumbuhan Produk Nasional
Bruto, tetapi memburuknya lingungan akan mengurangi kesejahteraan manusia.
F.
Pengelolaan
Sumber Daya yang Tak Dapat Diperbaharui
Apabila sebuah negara memaksimalkan atau
menghabiskan sumber daya yang tak dapat diperbarui secara cepat, maka akan
memajukan kemakmuran negara tersebut. Namun dalam jangka waktu ke depan negara
tersebut akan kekurangan sumber daya tersebut karena sumber daya yang tak dapat diperbarui akan tercipta
lagi dengan memerlukan waktu yang cukup lama. Sumber daya yang tidak dapat
diperbarui dapat ditambah persediaannya
melalui penemuan-penemuan persediaan baru atau dengan kemajuan teknologi yang
memungkinkan diperolehnya sumber daya tersebut dengan bahan yang lain dan lebih
murah.
Teori
pengambilan optimum
Ada dua syarat pening bagi adanya suatu
pengambilan yang optimal (optimal depletion). Yaitu perbedaan antara sumber
daya yang tak dapat diperbarui dengan sumber daya biasa. Sumber daya yang tak dapat diperbarui jumlahnya
terbatas dan tak tak dapat dihasilkan secara cepat.
Penggunaan atau pengambilan saat ini berarti
mengandung suatu biaya alternatif (opportuniy cost) yang berupa nilai yang
mungkin diperoleh pada masa yang akan datang.
Syarat efisiensi biaya yang harus dipenuhi barang-barang pada umumnya adalah
harga sama dengan biaya produksi marginal. Sedangkan untuk sumber daya alam syaratt efisiensi akan
terpenuhi bila harga sumberdaya sama dengan biaya produksi marjinal
ditambah biaya alternatif
G.
Pengelolaan
Sumber Daya Yang Dapat Diperbaharui
Seperti halnya
sumber daya yang dapat habis (yang tak dapat diperbarui) dapat diperbarui
walaupun dengan waktu yang lama, maka sumber daya yang dapat diperbarui
ternyata dapat juga habis dan tak dapat diperbarui. Sangatlah ditakutkan
apabila sumber kehidupan baik hewan maupun tumbuhan akan musnah dan sulit untuk
menghidupkannya lagi. Sumber daya yang
dapat diperbarui akan musnah apabila manusia mengeksploitasinya secara
berlebihan. Sumber daya yang dapat
diperbarui biasanya tersedia milik umum, jadi memiliki kecenderungan untuk
mengeksploitasinya secara berlebihan (over exploitation, yang kemudian
berakibat pada habisnya sumber daya.
Model penggunaan optimal (optimal use mode)
Sumber daya alam yang dapat diperbarui secara
alamiah akan dapat tercipta kembali
sejalan dengan kecepatan eksploitasi,
asalkan pengambilan tidak sampai pada titik nol atau sampai habisnya sumber
daya. Karena apabila pengambilan sumber daya sampai dengan titi nol dan sumber
daya menjadi punah, maka akan berakibat
pada sulit terjadinya pembaharuan sumber daya atau dapat dikatakan tidak
akan terjadi pertumbuhan lagi apabila
stok sumber daya habis.
H.
Pengelolaam
Lingkungan Hidup
Yang dimaksud lingkungan hidup adalah lingkungan
alamiah (natural environment). Masalah yang sangat menonjol berhubungan dengan
lingkungan adalah polusi. Semakin cepat
pembangunan biasanya diikuti dengan
polusi yang semakin besar pula.
Ada 4 hal yang perlu dicatat dalam pengelolaanb
sumber daya alam:
1.
Biaya
pengambilan atau penggalian menjadi tinggi dengan semakin menipisnya persediaan
sumber daya alam tersebut
2.
Kenaikan
dalam biaya pengambilan dan penggalian sumber daya alam akan diperkecil dengan
diketemukannya deposit baru serta bteknologi baru
3.
Sebidang
tanah tidak hanya bernilai tinggi karena
adanya sumberdaya mineral yang terkandung didalamnya, tetapi juga karena adanya
“opportuniy cost” berupa keindahan alam tempat tersebut
4.
Juga perlu
diingat dan dibedakan antara penggunaan sumber daya yang bersifat dapat
dikembalikan lagi dan penggunaan yang tak dapat dikembalikan ke keadaan semula
(irreversible)
Eksternalitas
(externalities)
Suatu proyek baru, pasti akan merusak keadaan yang
ada sebelumnya dan juga memiliki dampak positif maupun negatif terhadap
lingkungan sekitar atau disebut pula “externalities”. Dampak positif yang
ditimbulkan oleh suatu proyek atau kegiatan sehingga menguntungkan lingkungan
sekitar disebut external economies. Dan sebaliknya external diseconomies
merupakan dampak negatif yang timbul karena adanya suatu kegiatan.
I.
Pentingnya
Teknologi Dalam Penggunaan Sumber-Sumber Alam
Penggunaan sumber-sumber alam dan peranan yang
akan dimainkan dalam menaikkan standar hidup, tergantung antara lain oleh
bentuk penyesuaian diri manusia atas alam sekitar yaitu perubahan teknologi. Di
negara berkembang umumnya sumber-sumber alam
belum banyak digunakan, karena kurangnya pengetahuan teknik. Pemanfaatan
sumber-sumber alam adalah tergantung pada teknologi yang ada dalam suatu
masyarakat. Semakin tinggi pengetahuan suatu masyarakat tentang teknologi maka
akan semakin optimal pula penggunaan sumber daya yang ada.
J.
Faktor-Faktor
Sosial Budaya dan Pengginaan Sumber-Sumber Alam
Nilai penggunaan dan exploitasi sumber-sumber alam
adalah dipengaruhi oleh keadaan dalam masyarakat yang bersangkutan. Kebutuhan-kebutuhan
masyarakat praindustri akan materi hanya ternatas pada kebutuhan pokok.
Masyarakat belum terlalu berpikir untuk menggunakan atau mengeksploitasi
sumber-sumber alam yang ada. Sebaliknya yaitu masyarakat industri atau yang
telah maju, sikap masyarakat adalah agresif dan selalu ingin menguasai alam.
Sumber-sumber yang baru ditemukan, diperkembangkan, dan dikuasai untuk
menyediakan kebutuhan-kebutuhan manusia yang selalu berkembang. Pengetahuan dan
teknologi memegang peranan pemnting dalam masyarakat ini.
K.
Keadaan
Ekonomi yang Membatasi Penggunaan Sumber-Sumber Alam
Terdapat keadaan perekonomian yang menyebabkan
adanya perbedaan antara penggunaan optimum dan penggunaan yang sebenarnya daripada sumber-sumber itu. Dengan kata lain
bahwa kemungkinan sesekali keadaan ekonomi dapat menghambat penggunaan optimum
dari sumber-sumber alam itu. Misalnya:
1.
Tidak adanya
faktor-faktor lain
Bahwa
sumber-sumber alam bisa saja tetap berada di tempatnya ataupun tidak digunakan
sepenuhnya karena tidak tersedianya faktor-faktor yang lain dibutuhkan untuk
mengerjakannya atau ada namun hanya digunakan untuk hal-hal yang kurang
produktif. Seperti sumber-sumber alam yang ada di negara berkembang belum
digunakan secara optimal karena minimnya teknologi.
2.
Organisasi
yang kurang baik
Kemajuan
hanya sedikit dapat dicapai karena tidak mempunyai pengorganisir komunikasi
yang efekif. Dengan kata lain apabila
sumber daya melimpah tapi masyarakat keberatan untuk mendapatnya. Seperti harga
pupuk yang mahal dan tidak adanya fasilias kredit. Apabila terdapat fasilitas
kredit untuk pembelian, maka akan
mendorong penggunaan pupuk lebih banyak.
3.
Distribusi
yang tidak baik
Tidak
adanya sistem distribusi yang baik, misalnya transportasi, pengawasan pasar dan
sebagainya akan menghaalangi hasil panen yang maksimal. Dengan tidak adanya
alat-alat untuk membawa hasil panen ke pasar dan tidak diketahuinya keadaan
pasar atau teknik pemasaran, maka panen akan kekurangan permintaan. Akibatnya
tanah-tanah pertanian di luar Jawa kurang efektif karena kurangnya sarana dan
prasarana yang mendukung pemanfaatan lahan tersebut.
4.
Bentuk pasar
yang tidak tepat
Bentuk
organisasi pasar dapat juga mempengaruhi penggunaan sumber-sumber alam. Adanya
monopoli peraturan-peraturan pemerintah seperti menghalangi berdirinya
industri-industri lokal yang menggunakan bahan-bahan mentah dalam negeri.
Sebaliknya dalam hal tertentu, harapan-harapan untuk memegang monopoli akan
mendorong timbulnya usaha yang mengandung resiko yang meliputi perluasan
sumber-sumber alam dan pemnemuan-penemuan sumber-sumber baru. Mungkin ini akan
menimbulkan inovasi dan lebih mengintensifkan penggunaan sumber alam yang
tersedia.
5.
Satu hal yang
menghalangi penggunaan sumber alam yang lebih baik adalah adanya
perubahan-perubahan dalam biaya. Pada umumnya setiap sumber alam yang
diketemukan akan dapat dieksploatir secara ekonomis asal saja biaya-biaya
menggali dan sebagainya itu diharapkan dapat terbayar. Biaya ini tidak saja
mencakup biaya-biaya variabel tetapi juga biaya tetap yang merupakan biaya yang
besar. Kebanyakan bahan-bahan tambang memiliki nilai yang rendah sebelum
melalui proses sebelum dijual. Bahan-bahan harus diproses yang mana juga
membutuhkan biaya yang besar pula.
6.
Ketergantungan
pada ekspor
Bagi
negara yang sedang berkembang, perbandingan antara ekspor dan pendapatan
nasional adalah tinggi. Pembelanjaan dan penerimaan pemerintah sebagian besar
tergantung pada ekspor. Di negara maju, kebanyakan perekonomian tergantung pada
ekspor, namun bedanya ialah negara maju dapat menghasilkan bermacam-macam bahan
ekspor. Jadi apabila terjadi goncangan
pada satu bahan, maka dapat distabilkan oleh bahan ekspor yang lain. Sedangkan
di negara berkembang hanya mengekspor satu atau dua bahan saja, sehingga
apabila bahan tersebut harganya mengalami goncangan akan berakibat pada
goncangan perekonomian negara tersebut. Jadi pemerintah memperbanyak macam macam bahan ekspor agar apabila terdapat
goncangan harga, tidak terlalu berpengaruh pada perekono,mian negar. Atau di
sebut dengan usaha diversifikasi ekspor.