A. Pengertian dan Fungsi Kapital
Kapital ialah semua bentuk kekayaan
yang dapat digunakan, langsung maupun tidak langsung dalam produksi untuk
menambah output. Kapital sebagai alat pendorong perkembangan ekonomi meliputi
investasi dalam pengetahuan teknik, perbaikan-perbaikan dalam pendidikan,
kesehatan, dan keahlian. Pada umumnya dapat dinyatakan bahwa kapital itu lebih merupakan
hasil daripada merupakan sebab perkembangan ekonomi, dalam arti bahwa kemajuan
perekonomian selalu menambah jumlah kapital dalam masyarakat, sedangkan
kenaikan dalam jumlah kapital mungkin tidak menyebabkan majunya perekonomian.
B.
Kapital dapat diambil dari
penggunaan kelebihan teanaga kerja yang ada dalam masyarakat dan dapat
diciptakan dengan cara menggeser kelebihan tenaga kerja misalnya dari sektor
pertanian ke sektor lain, meningkatkan konsumsi atau meningkatkan ekspor,
memindahkan faktor produksi dari yang kurang produktif ke yang lebih produktif.
1.
Sumber Fisik (Swadaya
Masyarakat)
Secara fisik pembentukan kapital
dapat ditempuh dengan realokasi faktor produksi yang penggunaanya kurang
efisien ke yang lebih efisien, sehingga faktor produksi yang menganggur secara
tersembunyi dapat dimanfaatkan bagi pembangunan dan tidak akan menurunkan
produksi di kegiatan semula. Misalnya saja dalam penggunaan tenaga kerja yang
masih menganggur dalam sektor pertanian dapat dimanfaatkan untuk pembangunan
jalan, saluran air dalam pedesaan dan lainya tanpa mengurangi produksi
pertanian.
2.
Sumber Dana Financial
a)
Tabungan Masyarakat (Voluntary
Saving)
Artinya bagian pendapatan masyarakat yang tidak dibelanjakan untuk
memenuhi kebutuhan konsumsi. Tabungan sukarela ini biasanya dikelola oleh bank
maupun lembaga assuransi untuk dipinjamkan kepada para investor. Keuntungannya
bagi para penabung adalah mendapatkan bunga, sedangkan bagi pemegang assuransi
mendapatkan “claim” untuk menghindari
risiko dengan pengorbanan yang kecil. Keuntungan bagi bank mendapatkan “spread” penerimaan bunga yakni selisih
antara bunga yang diterima dari penyaluran dana dan bunga yang dibayarkan pada
penyimpan dana. Sedangkan bagi investor mendapatkan dana untuk usaha.
b)
Pajak atau Tabungan Paksa
(forced saving)
Dengan adanya pajak, masyarakat akan mengurangi konsumsinya karna
sebagian pendapatannya untuk pajak. Dalam hal ini pemerintah memaksa unit
ekonomi yamg lain untuk mengurangi pendapatan mereka dengan cara membayar pajak
ke pihak pemerintah. Hasil pembayaran tersebut dinamakan penerimaan pemerintah
atau penerimaan negara. Sumber pajak dapat dari pajak langsung maupun tidak
langsung. Pajak langsung ialah pajak yang bebannya tidak dapat dilimpahkan
kepada orang lain, sedangkan pajak tak langsung ialah pajak yang dapat
dilimpahkan bebannya kepada pihak lain. Pajak mempengaruhi besar kecilnya
konsumsi dan tabungan. Setiap kebijakan harus mempertimbangnkan pengaruhnya
dalam efisiensi dan distribusi. Efisiensi disini artinya bagaimana penggunaan
faktor-faktor produksi yang ada dimanfaatkan untuk kepentingan produksi, apakah
kebijakan itu membuat produksi meningkat, atau sebaliknya. Sedangkan
pengaruhnya terhadap distribusi pendapatan dan kesempatan kerja disebabkan
adanya realokasi faktor produksi antar sektor dan wilayah. Pengaruh pajak dalam
produksi terliahat melalui kemampuan dan kemauan untuk bekerja, menabung dan
investasi. Pajak harus sesuai dengan kondisi wajib pajak. Dari segi distribusi
akan mempersempit perbedaan pendapatan tapi dapat juga memperlebar perbedaan
pendapatan. Dalam sisitem ini pajak dibedakan menjadi pajak progresif yang
semakin tinggi pendapatan semakin tinggi pula prosentase pajaknya, regresif
dimana semakin tinggi pendapatan akan semakin rendah prosentase pajak, dan
proporsional yang prosentase pajak tetap berapapun pendapatannya.
c)
Tabungan Pemerintah
Tabungan pemerintah ialah sisa atau selisih antara pajak/penerimaan
rutin yang dipakai untuk membiayai pengeluaran rutin. Kemudian tabungan
tersebut ditambah dengan bantuan program yakni bantuan yang tidak dikaitkan
dengan proyek tertentu seperti bantuan pangan, pupuk dan tenun serta bantuan
proyek yang dapat membantu menambah dana ekspansi, rehabilitasi, pendidikan,
pengairan dan lainnya untuk membiayai pengeluaran-pengeluaran pemerintah
terutama dalam pembangunan. Semakin besar tabungan dan bantuan maka semakin
besar pula dana untuk pembangunan. Hal tersebut juga dapat ditempuh dengan
meningkatkan penerimaan rutin dengan intensifikasi dan ekstensifikasi pajak,
dan menekan pengeluaran rutin seperti mengurangi subsidi dari pemerintah.
d)
Pinjaman Pemerintah
Pinjaman pemerintah dapat bersifat sukarela dan paksa. Bantuan
program dan bantuan proyek termasuk pinjaman pemeritntah. Pinjaman juga dapat
dibedakan menjadi pinjaman dalam negri maupun luar negri. Pinjaman sukarela
didapatkan pemerintah dari pihak mana saja yang memberikannya kepada pemerintah
secara sukarela. Pinjaman paksa merupakan jenis pinjaman yang dapat dipaksakan
pemerintah terhadap masyarakat, seperti pada tahun 1950-an pemerintah memotong
uang kertas. 50% untuk obligasi dan sisanya adalah nilai uang itu sendiri.
Pinjaman dalam negri merupakan pinjaman yang didapatkan pemerintah dari
penduduk dalam negeri, namun tidak akan ada tambahan dana secara makro, karena
tidak ada aliran uang masuk ke negara. Sedangkan pinjaman luar negeri
didapatkan dari para individu atau pemerintah luar negri, hal ini sangat membantu
perekonomian karena adanya tambahan dana secara makro ke dalam negeri. Pada
proses pengembalian pinjaman, apabila pinjaman dalam negri, akan ada pindahan
dana pokok pinjaman dan bunga dari pemerintah terhadap pemegang obligasi. Hal
tersebut dapat menyebabkan pelebaran jurang pendapatan pada saat pengembalian
dana. Sebaliknya apabila pinjaman dari luar negri berpengaruh pada distribusi
pendapatan akan banyak tergantung bagaimana distribusi beban pajak untuk
membayar kembali pinjaman tersebut. Apabila pajak ditarik progresif maka beban
pembayaran pinjaman pokok dan bunga akan terletak di kelompok masyarakat kaya,
sedangkan sistem regresif akan terletak pada kelompok miskin. Pinjaman itu
harus dikelola dengan baik, apabila dikelola dengan baik, generasi seterusnya
akan menerima efek yang baik dari pinjaman tersebut, tidak hanya dalam
pengembalian dana dan bunganya namun juga pembangunan yang dilaksanakan dari
pinjaman itu, seperti pelabuhan, listrik, jalan dan lainnya. Namun apabila
pinjaman itu tidak dikelola dengan baik, maka generasi yang akan datang akan
sangat berat dalam memikul dana dan bunga dari pinjaman tersebut.
e)
Inflasi (invisible tax)
Cara lain untuk membiayai pembangunan suatu negara adalah dengan
inflasi yakni dimana harga-harga umum meningkat dibarengi dengan pencetakan
uang yang cepat serta permintaan lebih besar daripada penawaran karena terlalu
banyaknya uang. Hal tersebut dapat menyebabkan mengurangi konsumsi riil, dengan
kata lain dengan pengeluaran rupiah yang sama konsumen mendapatkan barang yang
lebih sedikit dibandingkan keadaan tidak inflasi. Oleh sebab itu inflasi
dikatakan sebagai pajak tak nampak. Apabila itu terjadi maka permintaan barang
akan pembangunan proyek pemerintah tetap terpenuhi dan dapat berlangsung namun
dengan mengorbankan pihak swasta dan masyarakat. Namun apabila inflasi terlalu
deras dapat merusak struktur ekonomi, harga, upah, pembangunan dapat berhenti
dan investasi juga berhenti digantikan oleh usaha spekulasi serta ekspor
menjadi tidak menguntungkan karna disparitas harga
f)
Investasi Asing
Artinya investasi yang dilakukan oleh pemilik modal asing ke dalam
negeri untuk mendapatkan keuntungan. Investasi dapat berupa investasi langsung
ataupun investasi portofolio dengan cara pembelian saham. Keuntungan bagi kita
adalah dapat diolahnya sumber daya alam, adanya lapangan pekerjaan,
meningkatnya penerimaan negara dari pajak dan adanya alih teknologi. Dan bagi
investor keuntungannya adalah mendapatkan deviden dari hasil usaha tersebut.
C.
Akumulasi Kapital Yang Rendah
Tingkat akumulasi kapital yang rendah
di negara-negara yang sedang berkembang biasanya dapat diketahui karena adanya
suatu lingkaran setan yang tidak berunjung pangkal.
Kurangnya tabungan dapat juga
diterangkan karena adanya internasional demonstration effect, yaitu keinginan
untuk meniru konsumsi di negara-negara yang telah maju sehingga pendapatan yang
rendah itu semuanya digunakan untuk konsumsi. Mereka yang setuju dan menerima
adanya efek pamer (demostration effect) mengatakan bahwa :
1.
Beberapa barang yang mula-mula
untuk konsumsi, setelah dibawa ke negara lain dapat menjadi alat produksi
2.
Efek pamer akan mempengaruhi
kebudayaan sehingga mudah untuk mengadakan perubahan dalam masyarakat
3.
Dapat memperluas lapangan
pekerjaan
Sedangkan
yang tidak setuju mengatakan bahwa ini akan menekan tingkat tabungan sebab
hasrat berkonsumsi menjadi lebih besar.
Menurut
Prof. Hirschman, industri yang mengimpor barang setengah jadi dan menghasilkan
barang-barang akhir atau barang jadi merupakan daerah kantong industri impor
(enclave import). Kebaikan dari enclave import industri ialah :
1.
Bahwa industri ini relatif
membutuhkan kapital yang lebih sedikit sehingga di negara sedang berkembang
memungkinkan penyediaan kapital untuknya
2.
Resiko dari kualitas barang
yang dihasilkan akan kecil, karena industri itu sebagian besar itu tergantung
pada impor bahan-bahan atau barang-barang yang akan diolahnya
3.
Industri ini dapat mendidik
atau merupakan tempat untuk memilih wiraswasta setempat yang dibutuhkan bagi
pengembangan industri lebih lanjut
4.
Industri enclave import ini
akan mendorong adanya ekspansi produksi dalam negeri bagi barang yang
dibutuhkannya
5.
Bahwa kapital akan lebih
tertarik pada industri-industri daripada semuanya yang berasal dari dalam
negeri
Adapun
cara untuk menaikkan jumlah tabungan untuk pembangunan :
1.
Dengan pembentukan koperasi dan
lembaga-lembaga lain
2.
Dengan pajak, yang merupakan
sumber tabungan pemerintah
3.
Dengan inflasi yang moderat
turunnya pendapatan riil para pekerja dan naiknya keuntungan pengusaha akan
mendorong investasi lebih lanjut
4.
Dengan pinjaman luar negeri
D.
Penggunaan Kapital
Adapun kriteria dalam penggunaan capital adalah:
1.
Kriteria Neraca Pembayaran ( Balance
of Payments Criteria)
Penggunaan capital/investasi
sebaiknya pada sector yang dapat mengurangi kesulitan-kesulitan Neraca
Pembayaran Internasional di waktu yang akan datang. Kesulitan yang perlu
dihindari yaitu jangan sampai ada kenaikan impor yang akan disertai dengan
investasi-investasi yang membutuhkan barang-barang luar negeri. Investasi
hendaknya digunakan untuk menaikkan volume ekspor.
2.
Kriteria Produktivitas Sosial
Marjinal
Investasi digunakan pada
proyek-proyek yang dapat diharapkan memberi hasil tertinggi (yang paling
menguntungkan) atau yang memiliki ICOR terendah.
3.
Kriteria Intensitas
Faktor-faktor Produksi
Kriteria ini berdasarkan capital
output ratio suatu proyek, dimana capital merupakan factor yang lagka di suatu
Negara. Oleh karena itu harus dipilih teknologi yang bersifat menghemat
penggunaan capital.
4.
Kriteria Bagian Investasi
kembali
Kriteria ini berusaha agar tingkat
investasi selalu bertambah besar dan dalam memutuskaan investasi pertambahan
penduduk selalu diperhitungkan.
5.
Kriteria Operasional
Factor yang harus diperhatikan dalam
melakukan investasi suatu proyek, yaitu:
a.
Tingkat perputaran capital dari
investasi itu
b.
Keuntungan social yang ada
c.
Pengaruhnya terhadap Neraca
Pembayaran Internasional
6.
Kriteria Perbandingan Biaya
Manfaat
Kriteria ini menghendaki agar
investasi diadakan padaproyek-proyek yang memiliki perbandingan
biaya dan manfaat lebih besar dari satu (B/C>1). Manfaat disini haruslah
manfaat bersih yaitu manfaat total dikurangi biaya atau kerugian selain
capital.
E.
Besar Kecilnya Investasi
Teori yang
berhubungan dengan tingkat investasi yang diusahakan
1)
Teori Usaha Perlahan-lahan
(Gradualist)
Berpendapat bahwa Negara yang
terbelakang sebaiknya jangan mengadakan industrialisasi cepat-cepat, sebab
resiko kekeliruan akan terlalu besar untuk dipikul Negara miskin tersebut.
Kegiatan yang membutuhkan capital yang banyak akan diusahakan bila keuntungan
melebihi dari kegiatan yang sifatnya padat karya (labor intensive)
2)
Teori Dorongan Besar
Mengatakan bahwa bila hanya ada sedikit-sedikit
usaha untuk menaikkan pendapatan, hal ini hanya mendorong pertambahan penduduk
saja, yang nantinya akan menghambat kenaikan pendapatan per kapita. Oleh karena
itu, pembangunan harus dilaksanakan secara besar-besaran untuk mengatasi
perubahan-perubahan penduduk.
F.
Pembangunan Seimbang dan Tidak Seimbang
Dengan pertumbuhan
seimbang (balanced growth) diartikan bahwa perkembangan ekonomi tidak akan
berhasil bila investasi hanya terbatas pada “titik pertumbuhan” tertentu atau
sector-sektor yang sedang berkembang saja, sebab sector-sektor lain berhubungan
erat. Kebaikan system pembangunan seimbang ialah satu sama lain saling
membantu. Sedangkan keburukannya masyarakat yang masih rendah tingkat
pendapatannya tidak dapat mengubah system perekonomian yang tradisional menjadi
system yang modern. Cara pembangunan tidak seimbang menciptakan perkembangan
ekonomiyang cepat. Dengan adanya kesulitan-kesulitan dan kelangkaan
bersama-sama dengan perkembangan yang tidak seimbang, justru akan ada dorongan
kuat untuk kemajuan teknologi dan kenaikan teknik yang lebih baik dan dapat
menarik wiraswasta-wiraswasta baru.
G.
Investasi Ke
Sektor Pertanian Ataukah Ke Sektor Industri
Tambahan produksi bahan makanan harus
ada untuk mengimbangi tambahnya jumlah penduduk dan tambahnya permintaan akan
bahan makanan karena naiknya pendapatan. Bagi Negara-negara yang masih
terbelakang sector pertanian sebenarnya adalah sector terpenting. Maka dari itu
kemajuan di sector ini sangat diharapkan; misalnya dengan memodernisasi
alat-alat pertanian. Pembangunan pertanian akan menghalangi terciptanya
perekonomian dualistis; yaitu di di sector industry memberi upah yang tiggi dan
tingkat hidup yang lebih baik, di lain pihak, sector pertanian tetap seperti
sediakala tak ada perbaikan apa-apa. Ini terjadi bilamana Negara hanya mementingkan industrinya tanpa
memperhatikan sector pertanian.
H.
Peranan
Pemerintah
Peranan pemerintah dalam strategi
pembangunan ekonomi tidak perlu sama, tapi tergantung pada keadaan social dan
politik setempat. Pemerintah dapat mengadakan perluasan penggunaan
sumber-sumber alam melalui pengembangan fasilitas obat-obatan, pendidikan yang
lebih baik, irigasi, perluasan pertanian, dsb. Karena tingkat kompetensi
administrasi tidak serangan bagi Lembaga Pemerintah dalam perencanaan pembangunan
ekonomi, maka kegiatan-kegiatan pemerintah yang penting atau perlu dimajukan
ialah kegiatan yang mengandung harapan hasil yang paling efektif. Hal yang
penting adalah adanya kemauan yang makin keras dari penduduk untuk maju dan
memperkembangkan perekonomiannya.