twitter
rss


Keseimbangan pada neraca transaksi berjalan sangat berpengaruh dengan kesejahteraan nasional. Ketidakseimbangan yang parah bisa mengakibatkan munculnya berbagai tekanan yang selanjutnya memakasa pemerintah membatasi perdagangan internasionalnya, untuk itu kita perlu mengetahui bagaimana pengaruh yang ditimbulkan oleh kebijakan fiskal dan moneter yang sebenarnya diarahkan kepada sasaran domestik terhadap neraca transaksi berjalan

Kurva DD-AA menggambarkan sebagai dampak dari kebjijakan makroekonomi terhadap neraca transaksi berjalan, kemudian XX menunjukkan kombinasi kurs dan output yang memungkinkan diaturnya neraca transaksi berjalan pada posisi yang diinginkan. Pada kurva XX,  mengarah keatas dikarenakan bila semua kondisi lainnya tetap dan output akan mengakibatkan naikknya belanja impor sehingga memperburuk neraca transaksi berjalan terlebih pula apabila dibarengi dengan depresiasi mata uang domestik. Ketiga kurva tersebut saling berpotongan di satu titik yakni titik 1, namun perpotongan tersebut tidak harus berada pada kurva XX. Andaikan Y mengalami kenaikkan di sepanjang DD, maka peningkatan permintaan domestik terhadap output domestik akan lebih kecil daripada peningkatan output itu sendiri, karena sebagian pendapatannya ditabung dan sebagian lagi utuk membelu produk impor. Di sepanjang kurva DD, total permintaan agregat harus sama dengan penawaran agregat. Untuk mencegah terjadi penawaran berlebih, maka E harus melonjak disepanjang kurva DD agar permintaan ekspor lebih tinggi daripada impor.

Dari dampak ekspansi moneter menggerakkan perekonomian ke titik 2, sehingga meningkatkan transaksi berjalan. Misalnya saja kenaikkan penawaran uang, akan menggerakkan ke titik 2, yang artinya memperbesar output dan menimbulkan depresiasi. Karena titik 2 beara diatas XX, maka kondisi neraca berjalan membaik karena kebijakan moneter. Dalam jangka pendek, kondisi neraca transaksi berjalan dapat ditingkatkan dengan kebijakan ekspansi moneter. Namun ekspansi fiskal menggerakkan  perekonomian ke titik 3, mata uang negara tersebut akan mngalami apresiasi dan pendapatan meningkat, sehingga neraca transaksi berjalan memburuk. Sedangkan ekspansi fiskal permanen menimbulkan dampak tambahan, yakni mendorong ke titik 4 yang berada dibawah XX itu artinya neraca transaksi berjalan dalam keadaan buruk. Untuk itu kebijakan fiskal temporer akan memperburuk neraca transaksi berjalan. Pada salah satu kondisi perekonomian entah itu fiskal maupun moneter, neraca transaksi berjalan merosot. 

0 komentar:

Posting Komentar