twitter
rss


A.    Pengertian dan Fungsi Kapital
Kapital ialah semua bentuk kekayaan yang dapat digunakan, langsung maupun tidak langsung dalam produksi untuk menambah output. Kapital sebagai alat pendorong perkembangan ekonomi meliputi investasi dalam pengetahuan teknik, perbaikan-perbaikan dalam pendidikan, kesehatan, dan keahlian. Pada umumnya dapat dinyatakan bahwa kapital itu lebih merupakan hasil daripada merupakan sebab perkembangan ekonomi, dalam arti bahwa kemajuan perekonomian selalu menambah jumlah kapital dalam masyarakat, sedangkan kenaikan dalam jumlah kapital mungkin tidak menyebabkan majunya perekonomian.
B.     Kapital dapat diambil dari penggunaan kelebihan teanaga kerja yang ada dalam masyarakat dan dapat diciptakan dengan cara menggeser kelebihan tenaga kerja misalnya dari sektor pertanian ke sektor lain, meningkatkan konsumsi atau meningkatkan ekspor, memindahkan faktor produksi dari yang kurang produktif ke yang lebih produktif.
       1.        Sumber Fisik (Swadaya Masyarakat)
Secara fisik pembentukan kapital dapat ditempuh dengan realokasi faktor produksi yang penggunaanya kurang efisien ke yang lebih efisien, sehingga faktor produksi yang menganggur secara tersembunyi dapat dimanfaatkan bagi pembangunan dan tidak akan menurunkan produksi di kegiatan semula. Misalnya saja dalam penggunaan tenaga kerja yang masih menganggur dalam sektor pertanian dapat dimanfaatkan untuk pembangunan jalan, saluran air dalam pedesaan dan lainya tanpa mengurangi produksi pertanian.
     2.        Sumber Dana Financial
        a)    Tabungan Masyarakat (Voluntary Saving)
     Artinya bagian pendapatan masyarakat yang tidak dibelanjakan untuk memenuhi kebutuhan konsumsi. Tabungan sukarela ini biasanya dikelola oleh bank maupun lembaga assuransi untuk dipinjamkan kepada para investor. Keuntungannya bagi para penabung adalah mendapatkan bunga, sedangkan bagi pemegang assuransi mendapatkan “claim” untuk menghindari risiko dengan pengorbanan yang kecil. Keuntungan bagi bank mendapatkan “spread” penerimaan bunga yakni selisih antara bunga yang diterima dari penyaluran dana dan bunga yang dibayarkan pada penyimpan dana. Sedangkan bagi investor mendapatkan dana untuk usaha.
    b)   Pajak atau Tabungan Paksa (forced saving)
     Dengan adanya pajak, masyarakat akan mengurangi konsumsinya karna sebagian pendapatannya untuk pajak. Dalam hal ini pemerintah memaksa unit ekonomi yamg lain untuk mengurangi pendapatan mereka dengan cara membayar pajak ke pihak pemerintah. Hasil pembayaran tersebut dinamakan penerimaan pemerintah atau penerimaan negara. Sumber pajak dapat dari pajak langsung maupun tidak langsung. Pajak langsung ialah pajak yang bebannya tidak dapat dilimpahkan kepada orang lain, sedangkan pajak tak langsung ialah pajak yang dapat dilimpahkan bebannya kepada pihak lain. Pajak mempengaruhi besar kecilnya konsumsi dan tabungan. Setiap kebijakan harus mempertimbangnkan pengaruhnya dalam efisiensi dan distribusi. Efisiensi disini artinya bagaimana penggunaan faktor-faktor produksi yang ada dimanfaatkan untuk kepentingan produksi, apakah kebijakan itu membuat produksi meningkat, atau sebaliknya. Sedangkan pengaruhnya terhadap distribusi pendapatan dan kesempatan kerja disebabkan adanya realokasi faktor produksi antar sektor dan wilayah. Pengaruh pajak dalam produksi terliahat melalui kemampuan dan kemauan untuk bekerja, menabung dan investasi. Pajak harus sesuai dengan kondisi wajib pajak. Dari segi distribusi akan mempersempit perbedaan pendapatan tapi dapat juga memperlebar perbedaan pendapatan. Dalam sisitem ini pajak dibedakan menjadi pajak progresif yang semakin tinggi pendapatan semakin tinggi pula prosentase pajaknya, regresif dimana semakin tinggi pendapatan akan semakin rendah prosentase pajak, dan proporsional yang prosentase pajak tetap berapapun pendapatannya.
    c)    Tabungan Pemerintah
     Tabungan pemerintah ialah sisa atau selisih antara pajak/penerimaan rutin yang dipakai untuk membiayai pengeluaran rutin. Kemudian tabungan tersebut ditambah dengan bantuan program yakni bantuan yang tidak dikaitkan dengan proyek tertentu seperti bantuan pangan, pupuk dan tenun serta bantuan proyek yang dapat membantu menambah dana ekspansi, rehabilitasi, pendidikan, pengairan dan lainnya untuk membiayai pengeluaran-pengeluaran pemerintah terutama dalam pembangunan. Semakin besar tabungan dan bantuan maka semakin besar pula dana untuk pembangunan. Hal tersebut juga dapat ditempuh dengan meningkatkan penerimaan rutin dengan intensifikasi dan ekstensifikasi pajak, dan menekan pengeluaran rutin seperti mengurangi subsidi dari pemerintah.
    d)   Pinjaman Pemerintah
     Pinjaman pemerintah dapat bersifat sukarela dan paksa. Bantuan program dan bantuan proyek termasuk pinjaman pemeritntah. Pinjaman juga dapat dibedakan menjadi pinjaman dalam negri maupun luar negri. Pinjaman sukarela didapatkan pemerintah dari pihak mana saja yang memberikannya kepada pemerintah secara sukarela. Pinjaman paksa merupakan jenis pinjaman yang dapat dipaksakan pemerintah terhadap masyarakat, seperti pada tahun 1950-an pemerintah memotong uang kertas. 50% untuk obligasi dan sisanya adalah nilai uang itu sendiri. Pinjaman dalam negri merupakan pinjaman yang didapatkan pemerintah dari penduduk dalam negeri, namun tidak akan ada tambahan dana secara makro, karena tidak ada aliran uang masuk ke negara. Sedangkan pinjaman luar negeri didapatkan dari para individu atau pemerintah luar negri, hal ini sangat membantu perekonomian karena adanya tambahan dana secara makro ke dalam negeri. Pada proses pengembalian pinjaman, apabila pinjaman dalam negri, akan ada pindahan dana pokok pinjaman dan bunga dari pemerintah terhadap pemegang obligasi. Hal tersebut dapat menyebabkan pelebaran jurang pendapatan pada saat pengembalian dana. Sebaliknya apabila pinjaman dari luar negri berpengaruh pada distribusi pendapatan akan banyak tergantung bagaimana distribusi beban pajak untuk membayar kembali pinjaman tersebut. Apabila pajak ditarik progresif maka beban pembayaran pinjaman pokok dan bunga akan terletak di kelompok masyarakat kaya, sedangkan sistem regresif akan terletak pada kelompok miskin. Pinjaman itu harus dikelola dengan baik, apabila dikelola dengan baik, generasi seterusnya akan menerima efek yang baik dari pinjaman tersebut, tidak hanya dalam pengembalian dana dan bunganya namun juga pembangunan yang dilaksanakan dari pinjaman itu, seperti pelabuhan, listrik, jalan dan lainnya. Namun apabila pinjaman itu tidak dikelola dengan baik, maka generasi yang akan datang akan sangat berat dalam memikul dana dan bunga dari pinjaman tersebut.
    e)    Inflasi (invisible tax)
     Cara lain untuk membiayai pembangunan suatu negara adalah dengan inflasi yakni dimana harga-harga umum meningkat dibarengi dengan pencetakan uang yang cepat serta permintaan lebih besar daripada penawaran karena terlalu banyaknya uang. Hal tersebut dapat menyebabkan mengurangi konsumsi riil, dengan kata lain dengan pengeluaran rupiah yang sama konsumen mendapatkan barang yang lebih sedikit dibandingkan keadaan tidak inflasi. Oleh sebab itu inflasi dikatakan sebagai pajak tak nampak. Apabila itu terjadi maka permintaan barang akan pembangunan proyek pemerintah tetap terpenuhi dan dapat berlangsung namun dengan mengorbankan pihak swasta dan masyarakat. Namun apabila inflasi terlalu deras dapat merusak struktur ekonomi, harga, upah, pembangunan dapat berhenti dan investasi juga berhenti digantikan oleh usaha spekulasi serta ekspor menjadi tidak menguntungkan karna disparitas harga
    f)    Investasi Asing
     Artinya investasi yang dilakukan oleh pemilik modal asing ke dalam negeri untuk mendapatkan keuntungan. Investasi dapat berupa investasi langsung ataupun investasi portofolio dengan cara pembelian saham. Keuntungan bagi kita adalah dapat diolahnya sumber daya alam, adanya lapangan pekerjaan, meningkatnya penerimaan negara dari pajak dan adanya alih teknologi. Dan bagi investor keuntungannya adalah mendapatkan deviden dari hasil usaha tersebut.


C.     Akumulasi Kapital Yang Rendah
Tingkat akumulasi kapital yang rendah di negara-negara yang sedang berkembang biasanya dapat diketahui karena adanya suatu lingkaran setan yang tidak berunjung pangkal.
Kurangnya tabungan dapat juga diterangkan karena adanya internasional demonstration effect, yaitu keinginan untuk meniru konsumsi di negara-negara yang telah maju sehingga pendapatan yang rendah itu semuanya digunakan untuk konsumsi. Mereka yang setuju dan menerima adanya efek pamer (demostration effect) mengatakan bahwa :
1.    Beberapa barang yang mula-mula untuk konsumsi, setelah dibawa ke negara lain dapat menjadi alat produksi
2.    Efek pamer akan mempengaruhi kebudayaan sehingga mudah untuk mengadakan perubahan dalam masyarakat
3.    Dapat memperluas lapangan pekerjaan
Sedangkan yang tidak setuju mengatakan bahwa ini akan menekan tingkat tabungan sebab hasrat berkonsumsi menjadi lebih besar.

Menurut Prof. Hirschman, industri yang mengimpor barang setengah jadi dan menghasilkan barang-barang akhir atau barang jadi merupakan daerah kantong industri impor (enclave import). Kebaikan dari enclave import industri ialah :
1.    Bahwa industri ini relatif membutuhkan kapital yang lebih sedikit sehingga di negara sedang berkembang memungkinkan penyediaan kapital untuknya
2.    Resiko dari kualitas barang yang dihasilkan akan kecil, karena industri itu sebagian besar itu tergantung pada impor bahan-bahan atau barang-barang yang akan diolahnya
3.    Industri ini dapat mendidik atau merupakan tempat untuk memilih wiraswasta setempat yang dibutuhkan bagi pengembangan industri lebih lanjut
4.    Industri enclave import ini akan mendorong adanya ekspansi produksi dalam negeri bagi barang yang dibutuhkannya
5.    Bahwa kapital akan lebih tertarik pada industri-industri daripada semuanya yang berasal dari dalam negeri

Adapun cara untuk menaikkan jumlah tabungan untuk pembangunan :
1.    Dengan pembentukan koperasi dan lembaga-lembaga lain
2.    Dengan pajak, yang merupakan sumber tabungan pemerintah
3.    Dengan inflasi yang moderat turunnya pendapatan riil para pekerja dan naiknya keuntungan pengusaha akan mendorong investasi lebih lanjut
4.    Dengan pinjaman luar negeri 

D.      Penggunaan Kapital
Adapun kriteria dalam penggunaan capital adalah:
1.    Kriteria Neraca Pembayaran ( Balance of Payments Criteria)
Penggunaan capital/investasi sebaiknya pada sector yang dapat mengurangi kesulitan-kesulitan Neraca Pembayaran Internasional di waktu yang akan datang. Kesulitan yang perlu dihindari yaitu jangan sampai ada kenaikan impor yang akan disertai dengan investasi-investasi yang membutuhkan barang-barang luar negeri. Investasi hendaknya digunakan untuk menaikkan volume ekspor.
2.    Kriteria Produktivitas Sosial Marjinal
Investasi digunakan pada proyek-proyek yang dapat diharapkan memberi hasil tertinggi (yang paling menguntungkan) atau yang memiliki ICOR terendah.
3.    Kriteria Intensitas Faktor-faktor Produksi
Kriteria ini berdasarkan capital output ratio suatu proyek, dimana capital merupakan factor yang lagka di suatu Negara. Oleh karena itu harus dipilih teknologi yang bersifat menghemat penggunaan capital.
4.    Kriteria Bagian Investasi kembali
Kriteria ini berusaha agar tingkat investasi selalu bertambah besar dan dalam memutuskaan investasi pertambahan penduduk selalu diperhitungkan.
5.    Kriteria Operasional
Factor yang harus diperhatikan dalam melakukan investasi suatu proyek, yaitu:
a.     Tingkat perputaran capital dari investasi itu
b.    Keuntungan social yang ada
c.     Pengaruhnya terhadap Neraca Pembayaran Internasional
6.    Kriteria Perbandingan Biaya Manfaat
Kriteria ini menghendaki agar investasi diadakan padaproyek-proyek yang memiliki perbandingan biaya dan manfaat lebih besar dari satu (B/C>1). Manfaat disini haruslah manfaat bersih yaitu manfaat total dikurangi biaya atau kerugian selain capital.
E.       Besar Kecilnya Investasi
Teori yang berhubungan dengan tingkat investasi yang diusahakan
1)   Teori Usaha Perlahan-lahan (Gradualist)
Berpendapat bahwa Negara yang terbelakang sebaiknya jangan mengadakan industrialisasi cepat-cepat, sebab resiko kekeliruan akan terlalu besar untuk dipikul Negara miskin tersebut. Kegiatan yang membutuhkan capital yang banyak akan diusahakan bila keuntungan melebihi dari kegiatan yang sifatnya padat karya (labor intensive)
2)   Teori Dorongan Besar
Mengatakan bahwa bila hanya ada sedikit-sedikit usaha untuk menaikkan pendapatan, hal ini hanya mendorong pertambahan penduduk saja, yang nantinya akan menghambat kenaikan pendapatan per kapita. Oleh karena itu, pembangunan harus dilaksanakan secara besar-besaran untuk mengatasi perubahan-perubahan penduduk.

F.        Pembangunan Seimbang dan Tidak Seimbang
Dengan pertumbuhan seimbang (balanced growth) diartikan bahwa perkembangan ekonomi tidak akan berhasil bila investasi hanya terbatas pada “titik pertumbuhan” tertentu atau sector-sektor yang sedang berkembang saja, sebab sector-sektor lain berhubungan erat. Kebaikan system pembangunan seimbang ialah satu sama lain saling membantu. Sedangkan keburukannya masyarakat yang masih rendah tingkat pendapatannya tidak dapat mengubah system perekonomian yang tradisional menjadi system yang modern. Cara pembangunan tidak seimbang menciptakan perkembangan ekonomiyang cepat. Dengan adanya kesulitan-kesulitan dan kelangkaan bersama-sama dengan perkembangan yang tidak seimbang, justru akan ada dorongan kuat untuk kemajuan teknologi dan kenaikan teknik yang lebih baik dan dapat menarik wiraswasta-wiraswasta baru.
G.      Investasi Ke Sektor Pertanian Ataukah Ke Sektor Industri
Tambahan produksi bahan makanan harus ada untuk mengimbangi tambahnya jumlah penduduk dan tambahnya permintaan akan bahan makanan karena naiknya pendapatan. Bagi Negara-negara yang masih terbelakang sector pertanian sebenarnya adalah sector terpenting. Maka dari itu kemajuan di sector ini sangat diharapkan; misalnya dengan memodernisasi alat-alat pertanian. Pembangunan pertanian akan menghalangi terciptanya perekonomian dualistis; yaitu di di sector industry memberi upah yang tiggi dan tingkat hidup yang lebih baik, di lain pihak, sector pertanian tetap seperti sediakala tak ada perbaikan apa-apa. Ini terjadi bilamana  Negara hanya mementingkan industrinya tanpa memperhatikan sector pertanian.
H.      Peranan Pemerintah

Peranan pemerintah dalam strategi pembangunan ekonomi tidak perlu sama, tapi tergantung pada keadaan social dan politik setempat. Pemerintah dapat mengadakan perluasan penggunaan sumber-sumber alam melalui pengembangan fasilitas obat-obatan, pendidikan yang lebih baik, irigasi, perluasan pertanian, dsb. Karena tingkat kompetensi administrasi tidak serangan bagi Lembaga Pemerintah dalam perencanaan pembangunan ekonomi, maka kegiatan-kegiatan pemerintah yang penting atau perlu dimajukan ialah kegiatan yang mengandung harapan hasil yang paling efektif. Hal yang penting adalah adanya kemauan yang makin keras dari penduduk untuk maju dan memperkembangkan perekonomiannya.

0 komentar:

Posting Komentar